topmetro.news – Polres Madina terus menindaklanjuti laporan terkait dugaan pelecehan lambang negara. Hari ini, Senin (20/9/2021), Polres Madina kembali mengundang dan mengambil keterangan (baket) guna kebutuhan penyelidikan kepada tiga orang saksi.
Sebelumnya, Polres Madina juga sudah mengundang dan melakukan klarifikasi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gema Perjuangan Maharani Nusantara (DPD GPMN) Mandailing Natal (Madina) Azanul Akbar Panjaitan.
Di mana, Azanul Panjaitan adalah pelapor terkait dugaan pelecehan lambang negara kepala Burung Garuda menghadap ke kiri di topi Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution. Laporan tersebut kemudian sudah sampai ke Mapolres Madina pada tanggal 16 September 2021 lalu.
Kasatreskrim AKP Azwar Anas melalui Kanit Idik III Ipda, Bagus Seto kepada topmetro.news membenarkan. Bahwa hari ini Polres Madina sedang melakukan pengambilan keterangan kepada tiga saksi atas dugaan pelecehan lambang negara Burung Garuda.
“Saat ini kita sedang melakukan klarifiaksi atau pengumpulan keterangan guna keperluan penyelidikan atas pengaduan masyarakat (dumas) dari DPD GPMN Madina. Terkait dugaan pelecehan lambang negara kepala Burung Garuda yang menghadap ke kiri pada topi Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution. Yang diduga sudah menyebar ke instansi, kecamatan, kelurahan, dan desa,” ujarnya.
Dan lanjutnya, mereka mengundang tiga orang saksi ini untuk diambil keterangannya, sesuai dengan apa yang disampaikan pelapor saat awal penyelidikan pada minggu lalu atas pengaduan masyatakat atau laporannya tersebut.
Laporan GPMN Madina
Foto Burung Garuda yang kepalanya menghadap ke kiri memang menjadi ‘ramai’ dan jadi perbincangan, terutama di Madina. Di mana foto itu berbanding terbalik dengan PP No. 66 Tahun 1951 tentang lambang negara. Khususnya Pasal 1 Ayat (1) yang menegaskan, lambang kepala Garuda menghadap ke kanan, dengan arti kebaikan.
Atas kejadian ini, maka DPD GPMN Madina pun membuat laporan ke Polres Madina.
reporter | Jeffry Barata Lubis
